Senin, 24 Juni 2013

NVidia Buka Rahasia untuk Pasar Lebih Besar

 
Dalam Global Technology Summit di San Francisco, Selasa (18/6/2013), CEO Nvidia Jen-Hsun Huang mengumumkan perusahaannya bakal melepas "rahasia" alias melisensi teknologi grafis yang dimiliki.

Lisensi berlaku untuk semua model pengolah grafis Nvidia yang ada saat ini dan yang akan diluncurkan di masa depan, dimulai dengan arsitektur "Kepler" yang dipakai di berbagai macam platform, dari mobile hingga GPU high-end GeForce Titan.

Berbeda dengan AMD yang menawarkan cip custom-built untuk perangkat seperti PlayStation 4 dan Xbox One, pendekatan Nvidia lebih mirip dengan ARM di mana perusahaan ini melisensikan teknologi pengolah grafisnya untuk dipakai di cip SoC buatan produsen lain.

"Dunia telah berubah dan kami mengembangkan model bisnis kami untuk meraih pasar yang sebelumnya tak bisa dijangkau hanya dengan cip saja," ujar Huang, seperti dikutip oleh Reuters.

Langkah Nvdia ini membuka kemungkinan kerja sama dengan produsen-produsen smartphone yang membikin sendiri chip SoC untuk perangkat buatannya, seperti Apple (A5, A6, A6X) dan Samsung (Exynos). Perusahaan-perusahaan itu kini bisa memakai pengolah grafis Nvidia di produk SoC mereka.

Nvidia juga akan bersaing langsung melawan Imagination Technology yang produk pengolah grafisnya (PowerVR) dipakai di sejumlah produk gadget, termasuk iPhone dan Galaxy S4. 

Jalur alternatif

Selama beberapa tahun terakhir, Nvidia telah berusaha melebarkan sayap ke bisnis mobile lewat seri cip Tegra. Tetapi, perusahaan tersebut menghadapi persaingan keras dari Qualcomm yang lebih dominan di segmen ini.

Nvidia pun tak bisa merangkul produsen gadget besar seperti Apple dan Samsung yang membuat sendiri SoC untuk perangkat-perangkat buatannya. 

Karena itulah, melisensikan teknologi pengolah grafis dipandang sebagai jalan alternatif untuk membantu perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar 8 miliar dollar AS tersebut menjangkau lebih jauh ke industri mobile dibandingkan yang selama ini dimungkinkan oleh cip buatannya sendiri.

"Kami menarget pelanggan yang punya kapasitas dan keinginan untuk mengembangkan prosesor. Ini adalah cara kami menyasar mereka yang tak membeli cip dari produsen lain," ujar Huang.

Selain Imagination Technology, Nvidia juga akan bersaing melawan ARM yang belakangan juga melirik segmen pengolah grafis. Nvidia melisensi teknologi ARM untuk cip Tegra. Adapun Qualcomm memakai pengolah grafis milik sendiri yang bernama Adreno.

Huang menambahkan bahwa Nvidia akan turut melisensikan teknologi modem Long Term Evolution (LTE) buatannya yang bakal segera diluncurkan. 

Sumber : Kompas Tekno

Minggu, 23 Juni 2013

Beginilah Konsep Android 5.0 yang Minimalis

Banyak pengguna Android yang pastinya tidak sabar menunggu pembaruan seri terbaru dari sistem operasi kesayangan mereka tersebut. Kabar yang tersiar, Android selanjutnya adalah 4.3 bukan 5.0 atau Key Lime Pie. Namun, hal itu tetap tak menghentikan penggemar Android untuk menuangkan imajinasi mengenai Android Key Lime Pie impiannya.

Jinesh Shah, seorang mahasiswa teknik elektro di University of Michigan, mem-posting 4 gambar yang menunjukan desain Android 5.0 impiannya ke Google+. Desain yang dibuat cukup menarik, dan minimalis. Mungkin tampak seperti iOS 7 Apple, dilihat dari status bar yang terlihat transparan
Pada halaman utama atau home screen, desain jam diperbarui dengan Google Search yang lebih minimalis di bagian bawah, ditemani dengan Hangouts, aplikasi kamera, Chrome dan opsi telepon. Bagian yang menarik dari desain ini adalah bagian lockscreen yang didesain dengan peletakan jam, Google Search, dan Google Now. Berikut desain Android 5.0 dari Jinesh Shah :

Sumber : chip.co.id

Kamis, 20 Juni 2013

Warga Inggris Kebablasan Gara-gara Smartphone

Smartphone Bikin Warga Inggris 'Kebablasan'  
Setiap tahun diperkirakan 20 juta penumpang mengalami insiden "kelewatan" saat ingin berhenti di tempat tujuan mereka ketika menaiki bus atau kereta karena "gangguan digital" dari ponsel mereka.

“Masalah ini telah mempengaruhi 51 persen orang Inggris dan menyebabkan 15 persen dari penumpang terlambat menghadiri pertemuan,” tulis Daily Mail, Kamis, 13 Juni 2013. Laporan menunjukkan, selama tahun 2012, penumpang telah melewatkan perhentiannya sebanyak 29 juta kali.

London memang merupakan salah satu kota dengan masyarakat yang sibuk dengan ponsel mereka.Tiga dari lima pengguna bus kereta mengatakan mereka telah melewatkan tempat pemberhentian karena alasan ini.

Sejumlah perusahaan transportasi berkonsultasi dengan para peneliti. Dari hasil ini, ternyata sebanyak 3 persen pengguna sarana transportasi gagal untuk turun di pemberhentian yang mereka inginkan sebanyak lebih dari 20 kali dalam 12 bulan terakhir.

Temuan tersebut terungkap dalam laporan Mobile Life yang dilakukan oleh perusahaan perangkat komunikasi O2 dan Samsung. Penelitian ini ingin mengungkap dan menilai bagaimana dampak ponsel bagi penggunanya. David Johnson, general manager dari perangkat O2 di Inggris, mengatakansmartphone memang bisa memberikan berbagai dampak positif, tapi juga meningkatkan "gangguan digital" yang serius bagi penggunanya.

Smartphone memberikan berbagai kecanggihan bagi pengguna, tidak hanya dalam berkomunikasi, tetapi juga dalam hal hiburan. Dan, hal ini harusnya membantu pengguna menjalani aktivitasnya dengan lancar,” ujar Johnson.

Dari kasus ini, sebanyak 35 persen responden mengaku melewatkan pemberhentian mereka karena asyik berselancar di Internet atau bersosial media. Adapun sebanyak 28 persen sibuk membuka surat elekronik. Lalu, sebanyak 27 persen asyik bermain game, 15 persen melakukan panggilan telepon, dan 7 persen sisanya menonton video klip atau menonton televisi.

Sumber : tempo.co

Rabu, 19 Juni 2013

Pengiklan Facebok Tembus Sejuta

Facebook Tembus Sejuta Pengiklan
Pengiklan di jejaring sosial Facebook telah tembus angka sejuta orang selama sebulan terakhir. Dan Levy, Director of Small Business menyatakan, pengiklan di Facebook sebagian besar adalah usaha kecil menengah. "Pengiklan ini dari usaha kecil di seluruh dunia," ujar Levy dalam paparan kepada pers di kantor New York, Selasa 18 Juni 2013 kemarin. 

Menurut Levy, pengiklan ini memberikan feedback untuk menyederhanakan iklan mereka sehingga memunculkan pengalaman baru dalam beriklan. Mei lalu, bos operasional Facebook Sheryl Sandberg menyatakan, ada 16 juta usaha yang memanfaatkan layanan Facebook Business Page.

Mereka mengklaim, ada 2 miliar koneksi antara pengguna Facebook dan pemilik usaha di Facebook Business Page. Hubungan ini melahirkan 645 juta view dan 13 juta komentar. Google, si raja iklan, menembus sejuta pengiklan pada 2007. Saat ini, diperkirakan Google telah menggaet 2,5 juta pengiklan.

Belum jelas, apakah Facebook akan menyusul Google dalam jumlah pengiklan. Namun Facebook akan fokus pada pengiklan besar. Pasalnya secara tampilan, Facebook lebih tampak seperti Televisi 2.0 dibanding mesin pencari. Hal ini bisa menguntungkan Facebook. Karena, belanja iklan banyak untuk iklan gambar/audiovisual dibanding sekedar iklan teks.

sumber : tempo.co